Ruben Amorim: Tidak Ada Pelatih yang Aman di Manchester United
Ruben Amorim mengakui bahwa dirinya tidak kebal dari ancaman pemecatan, meskipun baru sebulan menjabat sebagai pelatih kepala Manchester United. Pelatih asal Portugal itu memulai kariernya di Old Trafford dengan hasil mengecewakan, kalah empat kali dari tujuh pertandingan pertama di liga.
Kekalahan 2-0 pada Boxing Day dari Wolverhampton menjadi kekalahan ketiga beruntun di semua kompetisi, membuat MU terpuruk di posisi ke-14 klasemen Premier League dan tersingkir dari Carabao Cup.
Amorim ditunjuk menggantikan Erik ten Hag secara permanen pada 11 November, dengan United mengeluarkan dana 11 juta euro untuk memboyongnya dari Sporting. Namun, hanya dalam waktu singkat, posisi MU di klasemen justru semakin mendekati zona degradasi dibandingkan zona Liga Champions.
Jelang pertandingan terakhir tahun 2024 melawan Newcastle yang sedang dalam performa terbaik, Amorim juga harus kehilangan kapten tim, Bruno Fernandes, yang absen akibat kartu merah saat melawan Wolves.
Amorim: Tidak Ada Pelatih yang Aman di Manchester United
Dalam pernyataannya, Amorim menyadari tekanan yang datang dengan melatih klub sebesar Manchester United. “Seorang manajer Manchester United tidak boleh – tidak akan pernah, apa pun keadaannya – merasa nyaman,” ujar Amorim.
“Saya tahu ini adalah bisnis yang saya jalani. Jika kami tidak menang, terlepas dari apakah mereka telah membayar klausul pelepasan saya atau tidak, setiap manajer berada dalam bahaya.”
Meski begitu, Amorim menegaskan bahwa ia memahami risiko pekerjaan ini. “Saya suka itu karena itulah pekerjaan kami. Jadi saya mengerti pertanyaannya. Anda mungkin mengatakan saya baru di sini sebulan dan hanya memiliki empat sesi latihan, tetapi kenyataannya adalah kami tidak menang. Dan saya cukup nyaman dengan situasi itu,” tambahnya.