Pedri dan Yamal, Dua Cahaya dalam Hujan Gol Barcelona vs Atletico
Barcelona dan Atletico Madrid menyajikan drama epik dalam leg pertama semifinal Copa del Rey 2024/25. Laga di Estadi Olimpic Lluis Companys, Rabu (26/2/2025), berakhir imbang 4-4. Hujan gol terjadi dalam duel yang mempertontonkan kualitas serangan kelas dunia.
Kedua tim saling bertukar serangan tanpa henti hingga peluit akhir berbunyi. Tertinggal 0-2 oleh gol-gol Julian Alvarez dan Antoine Griezmann, Barcelona berbalik memimpin 4-2 dengan gol-gol Pedri, Pau Cubarsi, Inigo Martinez, dan Robert Lewandowski. Namun, Barcelona gagal mengamankan kemenangan setelah Atletico mencetak dua gol lagi melalui Marcos Llorente dan Alexander Sorloth untuk memaksakan laga berakhir sama kuat.
Meski gagal meraih kemenangan, Barcelona menunjukkan potensi besar di lini depan. Pedri dan Lamine Yamal menjadi sorotan utama, menghadirkan sihir yang menghidupkan permainan timnya.
Pedri, Pemimpin Orkestra di Lapangan Tengah
Sejak menit pertama, Pedri tampil seperti konduktor yang mengatur ritme permainan. Sentuhan, visi, dan kecerdasannya membuat lini tengah Barcelona begitu dinamis. Dia mencetak gol yang memperlihatkan ketenangan serta kecerdikan dalam membaca situasi.
Kerja samanya dengan Frenkie de Jong menjadi kunci permainan Barcelona di lini tengaj. Namun, setelah ditarik keluar pada menit 85, keseimbangan tim mulai terganggu.
Pedri bermain luar biasa. Dia selalu dua langkah di depan lawan. Tanpa kehadirannya, Barcelona kehilangan kendali di sektor tengah. Atletico memanfaatkannya untuk menyamakan kedudukan di pengujung laga.
Yamal Meneror Tanpa Henti
Di sisi kanan serangan Barcelona, Lamine Yamal memperlihatkan kelincahan dan teknik yang sulit dihentikan. Bek Atletico dibuat kerepotan dengan dribel cepat dan pergerakan tanpa bolanya yang cerdas.
Salah satu momen terbaiknya terjadi ketika dia mengirim umpan trivela indah ke Jules Kounde. Dia juga mencatatkan assist brilian untuk gol Robert Lewandowski, memperlihatkan kematangannya di usia yang masih belia.
Dalam laga ini, dia benar-benar menunjukkan kelasnya. Dia mempertontonkan skill luar biasa dan melancarkan teror tanpa henti ke lini pertahanan lawan. Sayang, permainan berkelas itu tak cukup untuk memberi timnya kemenangan.
Atletico yang Tak Pernah Menyerah
Di balik gemilangnya permainan Barcelona, Atletico juga patut mendapat pujian. Tim asuhan Diego Simeone menunjukkan mental baja dengan bangkit setelah tertinggal dua gol.
Antoine Griezmann dan Julian Alvarez menjadi motor serangan. Keduanya selalu siap memanfaatkan celah di pertahanan Barcelona yang beberapa kali lengah dalam transisi bertahan.
Gol penyeimbang dari Sorloth di menit-menit akhir memperlihatkan bahwa Atletico tak pernah menyerah. Dengan hasil imbang ini, leg kedua di Madrid bakal berlangsung lebih panas.