Ancelotti vs Arteta: Adu Taktik, Adu Strategi, serta Adu Siasat di Bernabeu
Pertemuan Real Madrid serta Arsenal pada leg kedua perempat final Liga Champions 2024/ 2025 bakal jadi sajian adu taktik kelas besar. Bertempat di Santiago Bernabeu, Kamis, 17 April 2025 jam 02. 00 Wib, laga ini hendak mempertemukan 2 pelatih dengan filosofi berbeda. Carlo Ancelotti mengandalkan pengalaman serta kontrol, sedangkan Mikel Arteta bawa bukti diri sepak bola progresif khas Arsenal.
Modal Arsenal lumayan menggiurkan, ialah kemenangan 3- 0 pada leg awal. Berhasil dari Declan Rice melalui 2 eksekusi bola mati dan penyelesaian apik Mikel Merino membuat mereka di atas angin. Tetapi, Madrid tidak dapat disingkirkan begitu saja, terlebih dengan sejarah comeback dramatis yang menghiasi ekspedisi mereka di Eropa.
Ancelotti ketahui tantangannya besar. Buat menjauhi adu penalti, Madrid wajib menang minimun 4 berhasil di waktu wajar. Ini suatu misi hampir mustahil, tetapi bukan suatu yang tidak sempat mereka jalani lebih dahulu di Bernabeu.
Arsenal Paksa Madrid Bertahan Lebih Dalam
Pada leg awal, Madrid memakai formasi 4- 4- 2 dikala bertahan, dengan Kylian Mbappe serta Vinicius Junior terletak di garis depan. Jude Bellingham mengisi sisi kiri di depan David Alaba, sedangkan Rodrygo menolong Federico Valverde di sisi kanan. Di tengah, Cedera Modric serta Eduardo Camavinga jadi motor utama.
Madrid mengawali laga dengan garis tekanan besar, tetapi sedikit ancaman di daerah Arsenal. Dampaknya, mereka lama- lama mundur lebih dalam serta berupaya menghalangi pergerakan Rice, Martin Odegaard, serta Merino melalui formasi yang menyempit di lini tengah.
Dikala memahami bola, Madrid memiliki rencana jelas, ialah mencari Mbappe serta Vinicius sedini bisa jadi. Vinicius kerap kali mencari duel satu lawan satu melawan Jurrien Timber, sedangkan Alaba membagikan sokongan melalui overlap walaupun tidak sering dilibatkan.
Dominasi Arsenal di Sisi Sayap
Arsenal turun dengan formasi 4- 3- 3, yang berganti jadi 3 bek dikala membangun serbuan. Jakub Kiwior, William Saliba, serta Timber memainkan kedudukan progresif, dengan Myles Lewis- Skelly masuk ke tengah menemani Thomas Partey selaku poros ganda.
Posisi besar Rice serta Odegaard memforsir bek tengah Madrid terus waspada, sedangkan Merino lebih dinamis dengan pergerakan turun. Campuran ini membuka ruang untuk Bukayo Saka serta Gabriel Martinelli di sisi sayap buat melanda secara langsung.
Ancaman Arsenal awal tiba dari sisi kiri, dengan campuran Lewis- Skelly, Rice, serta Martinelli. Odegaard jadi penghubung dari lini kedua, membolehkan Martinelli mengeksploitasi Valverde melalui umpan silang beresiko ke kotak penalti.
Pergantian Madrid, Pemecahan buat Arsenal
Sehabis turun minum, Madrid menggandakan penjagaan terhadap Saka serta Martinelli. Langkah ini berhasil menghalangi ancaman umpan silang dari kedua sisi, namun membuka ruang di lini tengah.
Dengan Bellingham serta Rodrygo fokus ke sisi sayap, Odegaard serta Rice jadi lebih leluasa di antara garis. Saka juga lebih banyak menggiring bola ke dalam, serta hasilnya merupakan tendangan leluasa yang sanggup dimanfaatkan Rice buat mencetak berhasil.
Arsenal pula sanggup membiasakan diri. Dengan Madrid padat jadwal mengawal sayap, Rice serta Odegaard menggunakan celah vertikal yang terbentuk. Campuran antara Lewis- Skelly, Rice, serta Merino jadi kunci terciptanya berhasil ketiga.
Strategi Balasan Ancelotti
Jelang leg kedua, Carlo Ancelotti dikabarkan tengah menyusun rencana balasan taktis.” Ancelotti mau mengambil alih kemampuan bola dari Arsenal,” ungkap jurnalis El Chiringuito, Edu Aguirre.
Walaupun belum memastikan lapisan starter, Ancelotti diyakini hendak merombak lini tengah buat mendominasi game. Arsenal sangat beresiko dikala memahami bola sehingga Madrid wajib menghindari mereka mendikte jalannya laga.
Opsi yang dipertimbangkan tercantum memainkan trio gelandang berteknik, ialah Cedera Modric, Dani Ceballos, serta Fede Valverde. Ketiganya menawarkan kontrol, ketenangan, dan keahlian melindungi bola yang sangat diperlukan dalam laga besar.
Mempertaruhkan Raga demi Penguasaan
Bila strategi itu diterapkan, Ancelotti berarti wajib mengesampingkan pemain raga semacam Camavinga serta Aurelien Tchouameni. Keduanya merupakan opsi utama di laga- laga krusial lebih dahulu.
Tetapi, mengalami Arsenal yang sangat dominan dalam perputaran bola, Ancelotti perlu pendekatan berbeda.” Pelatih mau berupaya suatu yang lain,” ungkap Aguirre lagi.
Langkah ini bisa jadi jadi perjudian taktik. Tetapi, dengan kemampuan bola selaku fokus, Madrid berharap dapat mengendalikan tempo serta meminimalkan ancaman dari lini kedua Arsenal.
Permainan Plan Madrid: Kontrol Bola, Atur Ritme
Aguirre menekankan kalau si pelatih masih memikirkan sebagian skenario. Seluruh hendak didetetapkan bersumber pada keadaan raga pemain serta performa di tahap latihan.
Tetapi, ilham besarnya senantiasa, ialah mengendalikan bola, mengendalikan ritme, serta menghindari Arsenal memaksakan style bermainnya.” Salah satunya metode menggapai keajaiban merupakan dengan merebut senjata utama Arsenal: kontrol game,” jelas Aguirre.
Di Bernabeu, Madrid memerlukan malam ajaib. Ancelotti berharap pada sokongan suporter serta daya guna rencana yang ia susun. Bila sukses, bukan tidak bisa jadi sejarah kembali terbentuk di bunda kota Spanyol.